Rabu, 05 Agustus 2015

Pengalaman Test di Bank BTPN

Selamat malam  sahabat jobseekers..?? eh maaf bila ada yang tersinggung, ga apa apa sob nikmatin aja status kamu karena saat ini kamu sedang berada pada fase proses meraih kesuksesan. Ok sob.. sama halnya sekerti saya yang juga seorang jobseekers, kadang status itu sangat berat banget kita sandang, saya adalah seorang lulusan S1 di Universitas terkenal di kota saya, saya lulus bulan Nopember 2014 dan kalian tau apa kegiatan saya setelah lulus setelah saya jungkir balik kuarang tidur kurang makan buat beresin skripsi tercinta saya YAAA.... seketika saya itu saya jadi JOBSEEKER yang ulet dan terkadang saya jadi  JOBLESS tapi semua itu saya syukuri karena untuk meraih kesuksesan itu ga mudah Cara meraih kesuksesan itu beraneka ragam tergantung kita mau milah yang mana. Udah langsung aja sob kita bahas topic kita malem ini tentang pengalaman saya mengikuti test penerimaan kariawan baru Bank BTPN.
waktu itu saya bareng teman seperjuangan namanya Dian dan Afri denger akan ada job fair di Kota tempat saya tinggal,, trinkkkkk otak kami seketika berfikiran sama untuk ikut dalam acara job fair itu, janjian lah kami untuk menghadiri job fair, singkat cerita hari itupun datang, kita bertiga samapai dilokasi dengan persiapan tempur yang seabrek, ada CV dan dokumen pendukung lainnya untuk melamar pekerjaan tentunya.
tau ga sob?.. kita bertiga dilanda kebinguungan yang hebat untuk memilih perusahaan apa yang akan kita apply, setelah kita apply keperusahaan yang kita pilih secara random dan minat tiba tiba  ada satu perusahaan yang aneh menurut kita, yupss Bank BTPN,,
apanya yang aneh?? waktu itu kita mau apply lamaran kesana tapi menurut petugas yang ada kita ga perlu apply lamaran cukup tulis data diri yang di lembar kertas yang disediakan ya tanpa berfikir panjang menulislah kita tampa tau posisi yang dilamar itu apa.
Sebulan berselang saya dapat undangan test dari Bank BTPN tersebut, senanglah saya, saya langsung tanya teman teman saya dan ternyata teman saya juga dapat undangan test. Waktu testnya esok hari setelah undangan test diterima. dan seperti biasa kita janjian datang bareng.
Ok tibalah waktu test tersebut, waktu itu test dimulai pukul 08.00 wib kita tiba pukul 07.30 wib lumayan buat ngeceng calon peserta test lain, maklum kita mah jomblo yang tak punya waktu buat nyari pacar karena kesibukan karir jadi kalau da waktu luang boleh dong buat ngeceng.
Tibalah  waktu test waktu itu pesertanya banyak sekali jadi sempat ciut juga tapi kita berjuang demi karir. Waktu itu testnya dipandu oleh dua orang laki laki yang berperawakan tinggi tambun dan mereka menuturkan profil Bank BTPN secara mendetail,, hoooammm sempat ngantuk juga sih ditambah lagi pada saat itu saya sedang batuk berdahak kan rame kalo sedang sunyi tiba tiba saya batuk sendiri dan alhasil hal itu terjdi, tapi keberuntungan masih berpihak saya sob, ketika batuk terjadi kondisi sedang gelap karena sedang play infocus kan ga ketahuan, Alhamdulillah.
Selain itu sebelum test ada acara seperti seminar karir yang diberikan tambah bikin ngantuk lagi. dan akhirnya test pun tiba, kita dikasih buku yang lumayan tebal dengan gambar yang ga jelas di dalamnya serta angka angaka yang tersusun rapi dan kalimat kalimat yang seolah tersemnyum kepada saya, yupps benar itu adalah test tulis spikologi.
dalam mengerjakan test itu kita perlu konsentrasi dan ketelitian jika hal itu  telah dilaksanakan selebihnya doa mudah mudahan beruntung.
setelah mengerjakan soal yang laur biasa yang diiringi batuk cantik itu hasil test diumumkan sore itu juga dan alhasil saya dan teman saya Dian dinyatakan lolos dan berhak ikut test wawancara kesesokan harinya, dan bagaimna nasib teman saya Apri? yah benar dia gugur dimedan perang dengan terhormat,, RIP Afri for BTPNnya hehe..
waktu wawancara tiba saya datang dengan penuh semangat saking semangatnya saya datang terlalu pagi alhasil saya nunggu tapi selang kemudian saya dipanggil jreng jreng jreng masuklah saya diruangan dan langsung face to face dengan orang SDM dari Bank BTPN tersebut.
Dengan pedenya saya menjawab seluruh pertanyaan pewawancara yang berkaitan sekitar pertanyaan tentang posisi yang dilamar waktu itu saya menjawab frontliner tapi posisi itu diperuntukan hanya buat Perumpuan seketika dalam benak saya berkata INI TIDAK ADIL haha, yah kepalang basah saya apply posisi yang ada yang diperuntukan laki-laki yaitu RO yang pada saat itu saya ga tau tugasnya seperti apa.
Selanjutnya pertanyaanya sekitar motivasi melamar, perkenalan jati diri, pengalaman kerja bila ada kebetulan saya belum ada pengalaman, terus gaji yang diharapkan, dan pengetahuan terhadap Bank tersebut. bereslah 30 menit yang mengasyikan itu tinggal nunggu hasilnya.
Sebulan belum juga ada follow up, pasrah jadinya kan si akuhnya berasa di php dan coba apply ke perusahan lain dan sempat test kesana kemari.. Dan TRENGGGGG... bunyi telpon menusuk hingga gendang telingan seketika aku angkat dan ternyata itu dari sodara saya yang diluar kota pake nomer kantor nanyain kondisi mamah, makin ga berharap dah saya.
Setelah tak ingat dan ga berharap  TREEENGG bunyi telepon dan benar itu dari BTPN saya diundang untuk interview oleh kepala cabang waktu itu lokasinya di dalam dan luar kota, saya diinterview oleh 2 kepala cabang berbeda dalam waktu yang berbeda pula, pada saat interview itu ga jauh beda pada saat interview oleh bagian SDM, intinya kita jual  diri saja dan ditanya kesiapan kesiapan diantaranya kerja dilapangan dan dibebani target.
Setelah selesai wawancara itu dua hari kemudian saya dapat telepon dari bank BTPN untuk melaksanakan MCU alias Medical Check Up, gembiralah saya pada saat itu dalam telpon juga dibahas tentang slary yang akan didapat yahh lumayan lahh kalau di daerah saya itu di atas UMK.
Setelah itu saya besoknya saya datang ke tempat MCU,, agak grogi juga soalnya saya orangnya kurang bisa menjaga kesehatan dan sering begadang dan perokok pula walaupun saya sering baca tips berhenti merokok tetap saja sulit berhenti, dan setelah 3 hari MCU sampai tulisan ini saya buat saya belum dapat hasil MCU dari perusahaan karena menurut orang yang nelpon saya hasilnya akan diketahui seminggu setalah MCU, ya mudah-mudahan lolos, do'akan ya SObb.. karena apabila lolos MCU saya bisa langsung manandatangi kontak selama 6 bulan.
Itulah pengalaman saya semoga bisa menjadi sumber informasi buat sobat sekalian yang sedang meninti kesuksesan khususnya di Bank BTPN.

Kamis, 10 April 2014

Cara Menaikkan Berat Badan Yang Sehat dan Alami

Cara Menaikkan Berat BadanSemua orang pasti memimpikan berat badan dan bentuk tubuh yang ideal, tidak terlalu gemuk dan tidak terlalu kurus. Ada beberapa faktor yang menyebabkan badan kurus atau kekurangan berat badan, dari mulai masalah nutrisi hingga karena faktor genetik. Banyak orang masih terjebak dalam opini yang salah bahwa dengan menambah porsi makan bisa menaikkan berat badan anda. Memang opini tersebut tidak sepenuhnya salah, namun tidakkah anda memperhatikan bahwa ada banyak orang dengan porsi makan besar, tapi badannya masih tetap kurus dan berat badannya pun masih di bawah ideal. Kalaupun dengan menambah porsi makan bisa berhasil menaikkan berat badan anda, tidakkah hal ini nantinya malah akan mengakibatkan masalah kesehatan yang lain? Berikut saya sajikan cara menaikkan berat badan secara alami tanpa menggunakan bahan-bahan kimiawi.

Beberapa Cara Menaikkan Berat Badan

1.    Air putih adalah salah satu minuman terbaik yang mengandung sejuta manfaat. Minuman bersoda dan cappuccino memang akan membuat badan anda cepat gemuk karena kandungan gulanya. Namun, usahakan untuk seminimal mungkin mengkonsumsi kedua jenis minuman ini karena akan berdampak kurang baik bagi kesehatan. Mengkonsumsi berbagai macam minuman sehat dan juga juice yang juga bermanfaat bagi kesehatan. Namun tetap jadikan air putih sebagai minuman utama karena air putih juga dapat berkhasiat untuk melunturkan berbagai macam racun dalam tubuh.
2.     Mengkonsumsi makanan yang memiliki kandungan lemak tinggi. Lemak dibutuhkan oleh tubuh kita sebagai cadangan energy dan menjaga kesehatan rambut, fungsi syaraf, dan juga kulit anda. Lemak tak jenuh yang mengandung omega 3 dan omega 6 adalah salah satu jenis lemak yang baik untuk kesehatan anda. Jika selama ini lemak sering dianggap dapat mengganggu kesehatan, lemak tak jenuh ini justru dapat membantu menjaga kesehatan jantung anda. Minyak zaitun adalah salah satu jenis makanan yang mengandung lemak tak jenuh.
3.   Mengkonsumsi makanan yang berkarbohidrat menjadi salah satu cara menaikkan berat badan anda. Tubuh anda juga memerlukan karbohidrat sebagai sumber energi. Jika anda betul-betul ingin menaikkan berat badan anda, anda harus mengkonsumsi cukup karbohidrat seperti yang berasal dari buah, gandum utuh, dan juga sayuran.
4.    Protein adalah salah satu mineral yang baik untuk menaikkan berat badan anda. Protein di digunakan oleh tubuh untuk membentuk otot dan juga struktur organ anda. Selain itu, protein juga dapat menjaga fungsi imun yang ada pada tubuh anda. Mengkonsumsi daging merah adalah salah satu sumber protein yang baik untuk anda asalkan tidak dikonsumsi secara berlebihan. Paling tidak anda bisa mengkonsumsinya sebanyak dua kali dalam seminggu. Anda juga harus memilih daging potong yang segar dan jangan lupa untuk menghindari berbagai macam olahan seperti bolognaise, ham, sosis, burger, atau pepperoni.
5.    Mengkonsumsi makanan yang kaya akan mineral. Tubuh membutuhkan beberapa jenis mineral penting seperti zat besi, kalsium, fosfor, seng, iodine, natrium, kalium, dan juga fluorin yang bisa didapatkan pada buah, kacang-kacangan, sayur, daging merah, keju, susu, dan juga garam dapur. Mineral berfungsi untuk membantu menjaga kepadatan tulang dan gigi serta untuk membentuk hemoglobin yang ada pada darah serta mengatur kelancaran kerja pada otot.

Kesimpulan cara menaikkan berat badan

Utamakan kualitas daripada kuantitas makanan yang dikonsumsi. Jangan sampai terjebak pada opini sesat bahwa dengan banyak makan, maka otomatis akan dapat menaikkan bobot dan menggemukkan badan. Keseimbangan nutrisi makanan dalam tubuh juga perlu dari mulai mengkonsumsi makanan dengan kandungan vitamin, mineral, protein, karbohidrat, lemak, dan lain-lain.
Semoga artikel cara menaikkan berat badan ini bermanfaat… :)

Sabtu, 05 April 2014

Cara Mudah Agar Berhenti Kecanduan Merokok

Setelah sebelumya saya memberikan tips mengenai cara mengatasi kulit wajah yang berminyak. Kali ini sya akan share mengenai cara mudah berhenti kecanduan meroko.

Add caption
Untuk sebagian orang mungkin merokok adalah suatu keperluan karena dengan meroko mereka dapat dengan mudah memperoleh inspirasi dalam melakukan aktivitasnya, pendapat demikian mungkin akan langsung disetujui oleh para pecandu rokok.

Namun kita kadang tidak pernah memperhatikan resiko jangka panjang dari rokok. Mungkin slogan Meroko Membunuhmu yang ada disetiap bungkus rokok hanya menjadi pengindah bungkus rokok saja.

Kalo kita berbicara mengenai dampak buruk dari rokok, kita seperti tidak akan pernah ada habisnya. maka dari itu dalam kesempatan kali ini saya tidak akan membahas mengenai dampak buruk dari rokok tapi dalam kesempatan kali ini saya akan berbagi tips mengenai bagaimana cara  mudah agar berhenti kecanduan merokok.

1.    Bulatkan Niat

      Tanamkan pada hati dan pikiran anda,bahwa saat anda menghadapi sesuatu apapun yang terjadi tidak akan menyentuh kembali yang namanya rokok.(ex:sedih, stres,dll). Anda harus selalu ingat akan bahaya rokok apabila kita hisap.

2.    Berhenti Secara Setahap demi Setahap

       Jika cara nomor satu belum berhasil,lakukan secara bertahap, Contoh seperti ini,jika anda dalam sehari biasanya menghisap rokok sampai 1 pack,maka usahakan dalam sehari berikutnya anda hanya menghisap sebanyak 6 batang,dan hari berikutnya 3 batang,secara berangsur- angsur,hingga anda betul- betul lepas dari yang namanya merokok.Dengan cara ini anda dapat mengontrol pikiran anda untuk perlahan – lahan untuk tidak menkonsumsi nikotin dari hari ke hari.

3.  Hindari lingkungan perokok

    Sebaiknya hindari lingkungan yang dapat memancing kebiasaan lama anda untuk merokok. Memang membutuhkan  proses apalagi kalau anda termasuk orang yang tidak mudah  untuk menolak, demi kebaikan diri anda dan keluarga yang anda sayangi, sebaiknya jauhi lingkungan yang dapat memicu kebiasaan merokok anda datang kembali.

4.    Sibukkan Diri Anda       

      Cara ini bertujuan untuk mengurangi waktu senggang anda,sebab kebanyakan orang merokok pada waktu senggang mereka. Carilah kegiatan yang bermanfaat seperti berolahraga,berekreasi,dll.

5.    Mintalah Dukungan kepada Keluarga & Teman- teman anda.

        Hal ini dilakukan agar keluarga dan teman- teman anda selalu mengingatkan,menyemangati ,dan membantu anda. Agar anda cepat berhasil terhindar dari merokok.
Demikin tips dari saya semoga bermanfaat

Kamis, 03 April 2014

Tips Cara Memilih Pemimpin dalam Menghadapi Pemilihan Umum 2014

Selamat Pagi, di pagi buta ini ane kebangun gara gara denger suara berisi di luar, yang bikin penasaran ane adalah ngapian orang pagi pagi buta udah bikin orang lain yang pada istirahat keganggu. emang pada dasarnya sifat ane kepo berat,,, cieeh berat, udah kaya batu se-truk aja berat,hahah.. 
Eh daripada penasaran ane intip,, tau ga broh lagi apa orang di luar,,,penasaran??? haha..
Udah ane kasih tau langsung, jadi yang ribut diluar itu orang yang pda pasang bendera, stiker, banner para caleg.. aduhhh pengen mau jadi pejabat usahanya musti bertarung sama babi ngepet,,#eh... iya kan sama sama keluar tengah malem..
Di masa kampanye kaya sekarang ini mungkin hal yang demikian sudah menjadi biasa kita lihat,, maklum lah para calon pejabat lagi pada jual diri, banyak cara yang mereka lakukan agar banyak orang yang milih,,
Nah yang jadi kendala adalah bagaimana cara kita memilih pemimpin yang terbaik diantara banyaknya pemimpin yang KATANYA BAIK IT,
nah kali ini ane mau share mengenai tips cara memilih pemimpin yang baik,,,langsung aja deh di bongkar tips nya,,CEKIDOT.......
dalam memilih calon pemimpin yang baik bisa dilakukanagai  dengan memperhatikan hal hal sebagai berikut:
Liat dulu backroung si calegnya kaya gimana,, maklum lah jaman pemilukaya sekarang mah banyak bersaing sama pawor ranger alias gampang berubah jadi baik, usahakan calegnya dalam keseharian baik, next,
sebagai calon pemilih, mungkin kita tidak semuanya kenal calon pemimpinya, kalo kondisinya kaya begitu kita musti ngapain,,#hayooo mau ngapain coba? haha,,be calm karna pemilih ga bakal ketimpa dosa karena pemimilih pemimpin yang salah selama memang kagak tau,, terus ngapai?,, kalo kondisinya kaya gitu, yaa kita bisa liat dari orasi dan janjinya, tp ane saranin sih jangan percaya sama janji yang berlebihan, kalo janjingya segudang berati dia ambisi,,#hyooo ngapin ambisi bgt jadi pemimpin?,, pilihlah yang janji nya sederhana dan acceptable..
dan klo mentok juga, sebagai warga negara yang baik jangan jadi hilang keingin memilih karena calon nya ga sesuai hati,, kita bisa tetap milih milih dengan pengecualian sebelum milih coba tanamkan dalam hati sperti ini "yaa Tuhan, kalo dia memang pemimpin yang baik dan bisa menjalankan tugasnya, makan jadikanlah dia tp jika dia tidak bisa menjalankanya makan jangan jadikanlah dia *CobllosssLangusng"   Nah hal-hal demikian pernah ane lakuin ketika ane bingung dalam menentukan pilihan,,, demikain tips sederhana yang berasal dari lubuh hati dan pengalaman saya,, Semoga bermanfaat
See U... 

SOCIOLINGUISTICS "Societal Multilingualism"



Societal Multilingualism


·         Multilingualism is a more magnified version of bilingualism
o   Individual Phenomenon: How one acquires two or more languages in childhood or later, and how these languages are represented in the mind.
o   Societal Phenomenon: Concerned with institutional dimensions, with issues such as the status and roles of the languages in a given society, attitudes towards languages, determinants of language choice, the symbolic and practical uses of the languages, and the correlations between language use and social factors such as ethnicity, religion and class
Territorial principle of multilingualism: The nation as a whole is multilingual but not all the individuals are necessarily multilingual e.g. Canada.
·         Personality principle: Bilingualism is the official policy and most individuals are multilingual e.g. India, East and West Africa.
Reasons for Multilingualism:
1.      Migration: When speakers of one language settle in an area where another language is used and over the years continue to maintain their own language
2.      Cultural Contact: When a society imports and assimilates the cultural institutions e.g. religion or literature, of another society e.g. use of Arabic and English in Asia
3.      Annexation: The case of French and Spanish-speaking parts of U.S.
4.      Colonialism: English in Latin America
5.      Commercial, scientific and technological dependence of the speakers of certain languages on the speakers of other languages

·         Speech Community: A conglomeration of individuals who the share the same norms about communication. It is a community sharing knowledge of the rules for the conduct and interpretation of speech. Members are unified by norms about the uses of language
·         Verbal repertoire: The total range of linguistic resources to an individual or a community.
o   Monolingual speakers: Range of regional, social, functional and stylistic varieties they command either productively or receptively.
o   Multilingual speakers: Not only the varieties of the same language but also entirely different languages
·         Multilingualism involving balanced native-like command of all the languages in the repertoire is rather uncommon. The differences in competence might be a few lexical items, rudimentary conversational styles all the way to the excellent command of the grammar and vocabulary.
·         Selective functionality: Multi-linguals develop competence in each of the codes to the extent that they need it and for the contexts in which each of the languages is used. He might’ve excellent reading, writing skills in both the languages but may be more comfortable using one language for academic and professional purposes and the other for intimate or emotional expression.
·         Domains: Who speaks what language to whom and when in those speech communities.
o   Intimate (Family)
o   Formal (religious)
o   Informal (neighborhood)
o   Intergroup (economic and recreational activities as well as interactions with government-legal authority)
·         Asymmetric principle of multilingualism: Some languages are more valued than others. The languages in a multilingual community can be viewed as being arranged on a hierarchy. The larger the no. of desired roles a language enables its speakers to play in a given society, the higher its place on the hierarchy. The more restricted the range of valued roles a language provides, the lower its place in the hierarchy.
·         Example of a Tulu speaker:
o   Although it is spoken by two million people, it is still restricted in its functional range. It gives him ethnic identity. Spoken in the native place network.
o   Kannada: Medium of instruction through the secondary school. Language of education, administration, commerce, media and literature. It gives him regional identity and state-wide mobility.
o   English: Empowers him to gain access to higher technical education, to communicate on an interstate and international level, and provides national and international mobility as a job candidate.
o   Hindi: Lingua franca, for communication with north Indian states
o   Sanskrit: To access, preserve and symbolize the classical lore of India in an enormous range of fields from religion to medicine.
o   All of these complement each other to the serve the complex communicative demands of a pluralistic society.
·         Sanskrit: Use in ritualistic and intellectual contexts by the most prestigious group in the Indian social system, and so given a status of a sacred, intellectual language. But also perceived as too orthodox, difficult and old-fashioned for every-day purposes.
·         The revival of Hebrew in Israel and the movement to revitalize Sanskrit are reminders that factors such as tribal, caste, ethnic and national identities are also powerful forces in the use, maintenance, revival and regulation of languages.
·         The dynamics of language in a multilingual society reflect the evolution of power in that society.
Diglossia:
·         A relatively stable language situation in which in addition to the primary dialects of language, there is a very divergent, highly codified variety which is the vehicle of a large and respected body of written literature, either of an earlier period or in another speech community, which is learned largely by formal education and used for written and formal spoken purposes but not used for ordinary conversation.
·         Classical Arabic (H) and Colloquial Arabic (L)
·         The high variety is used in mosques, news broadcasts, political speeches, poetry and the low variety is used in conversations with friends and family, in captions on political cartoons and in folk literature.
·         Three conditions in a speech community that lead to diglossia:
o   Existence of a large body of literature in a language that is the same as the indigenous language and embodies some of the fundamental values of the community
o   Literacy in the community is only restricted to a small elite
o   A long period of time is involved in establishing the first and second conditions
·         Educated Arabic deny the L variety of Arabic and believe that the H variety is more logical, beautiful and better able to express important thoughts.
·          
Code Switching:
·         When two or more languages exist in a community, speakers frequently switch from one language to the other.
·         Situational code switching: The switch is in response to a change in situation, when a new participant enters the scene or to a change in the topic of conversation or the setting
·         Metaphorical code switching: The switch has a stylistic or textual function, to signal a quotation, to mark emphasis, to indicate the punch-line of a joke.
·         Code-switching is not random but functionally motivated. It is governed by a grammar of consequences.
Differences between Code switching and Diglossia:
Diglossia
Code-switching
1.      Occurs across domain boundaries
Occurs within domains
2.      People are aware that they’ve switched from H to L or vice versa
Unconscious
3.      Little overlapping of codes
Involves quite a bit of overlap

Code mixing:
·         A common mode of code switching is the switching of languages within sentences
·         Code mixing raises several issues involving grammar, what kind of morphemes, words or phrases can be mixed from one language into another.
Differences between Code mixing and Borrowing:
Borrowing
Code mixing
1.      May occasionally involve a few set phrases but is usually restricted to single lexical items
Involves every level of lexical and syntactic structure, including words, phrases and sentences
2.      Borrowed words can occur even in the speech of monolinguals
Presupposes a certain degree of bilingual competence
3.      The set of borrowed expressions typically represent semantic fields outside the experience of the borrowing language
May duplicate existing expressions and is not used to fill lexical gaps
4.      Represents a restricted set of expressions with some creativity in the margins
Draws creatively upon the whole vocabulary and grammar of another language
5.      Represent mostly nouns and adjectives
Draws on every category of grammar


Functions of code-switching
·         Code-mixing and code-switching serve the same function of identity marking.  English for modernity, sophistication or authority and Sanskrit for nationalistic and traditionalistic image, Arabic for Islamic identity, Urdu for macho image in South India.
·         Strategy of neutrality: When the use of any language in the repertoire might suggest the wrong message such as talking-down to somebody
·         Stylistic function: Signal a transition to the sublime or the ridiculous
·         It is a versatile and appropriate vehicle for the expression of multi-cultural communities.
·         Many creative writers use it as a powerful expressive resource to convey multi-cultural experiences
Linguistic Convergence:
·         Extensive structural modification of the languages of a geographic area in the direction of one another, even though the languages may belong to different language families
·         Distinguished from borrowing, in that morphology and syntax is affected in addition to phonology and lexicon.
·         It results in the formation of a linguistic area in which languages resemble each other structurally more than do their siblings from their own genetic stock.
·         It is the adaptation and assimilation of the structure of one language by another
Language transfer:
·         Powerful force in language choice, acquisition, and use in multilingual communities
·         It is an efficient and economical psycholinguistic process in which the tried and tested rules of the first language are used as hypotheses in mastering a second language.
·         It reduces cognitive dissonance and contributes to processing economy
Implications for language teaching:
1.      Language teachers need to revise their attitudes with regard to the status and value of bilingualism. Bilingualism is independent of intelligence and consistent with the highest educational and socio-economic achievement
2.      Teachers need to realize that English, despite its undoubted importance, may only be one of the languages in a learner’s repertoire
3.      It may be unnecessary and unrealistic to expect complete and native-like competence in the entire range of registers, styles and functions of English
4.      Teachers need to be familiar with the other languages in the learner’s repertoire
5.      Language teachers trained in a monolingual paradigm are harsh towards minority students speaking mixed languages. A mixed code is as important for an in-group, bicultural communication as a monolingual code would be for communicating with monolingual interlocutors.
6.      Multilingualism may not only lead to division of labor but also a lot of give and take between languages. A relaxed, open-minded attitude can foster cultural pluralism.

·         Wide range of variation of English throughout the world. These varieties are not deficient or fossilized inter-languages but functionally viable varieties which follow different but productive formal processes of grammar and usage.
·         The traditional prototype paradigm of second language teaching, that a non-native speaker learned English to communicate with a native speaker is no longer applicable
·         Required course in sociolinguistics, contrastive linguistics, methods and materials for English teaching